[1D1H] 14 Agustus, National Navajo Code Talkers Day: Menyulam Bahasa Jadi Kode Rahasia

Para pasukan Code Talkers. Foto: NationalVeterans Memorial and Museum

 

JAKARTA – Pagi 14 Agustus di Amerika Serikat selalu punya nada yang berbeda. Di Arizona, di halaman depan rumah-rumah suku Navajo, bendera berkibar di antara gurun pasir.

Hari ini ditetapkan sebagai National Navajo Code Talkers Day, sebuah peringatan yang lahir dari keputusan Presiden Ronald Reagan pada 14 Agustus 1982 melalui Proclamation 4954.

Arizona Historical Society menuliskan, Di awal 1942, dunia berada di tengah Perang Dunia II. Di Pasifik, Amerika Serikat berhadapan dengan lawan yang mampu memecahkan hampir semua kode militer mereka. Amerika Serikat membutuhkan sistem komunikasi yang tak dapat dipecahkan oleh musuh.

Lalu muncul ide dari Philip Johnston, seorang insinyur sipil yang tumbuh di wilayah Navajo. Philip merupakan seorang Kaukasia yang tumbuh besar di Leupp, Arizona, di Reservasi Navajo di sebelah timur Flagstaff.

Philip melihat kekayaan struktur bahasa Navajo sebagai potensi “kode” yang murni, tak bisa diterjemahkan oleh mata-mata musuh. Johnston tahu bahwa bahasa Navajo, yang tidak memiliki bentuk tulisan resmi dan memiliki struktur gramatikal unik, hampir mustahil dipahami orang luar.

Atas rekomendasinya, 29 pria Navajo muda direkrut, dikirim ke Camp Pendleton dan diberi julukan Code Talkers.

Mereka membentuk peleton 382 di Camp Pendleton untuk menciptakan alfabet dan kosakata sandi unik berdasarkan bahasa Navajo, serta kosakata sandi yang merepresentasikan istilah militer.

Misalnya, “pesawat tempur” diterjemahkan menjadi da-he-tih-hi (kolibri), dan “kapal perang” menjadi lo-tso (paus).

Teknik pengkodean ini begitu efektif sehingga sempat dipakai dalam pertempuran paling brutal, seperti Guadalcanal, Iwo Jima, dan Okinawa.

Laporan dari Operasi Iwo Jima bahkan menyebut, enam Code Talkers mengirimkan lebih dari 800 pesan tanpa satu pun kesalahan. Bahasa ini menjadi kode militer yang tidak pernah berhasil dipecahkan Jepang.

Kosakata Rahasia di Medan Perang

Dua orang Code Talkers sedang menulis dan menyampaikan pesan. Foto: National Veterans Memorial and Museum

 

Bayangkan, seorang prajurit di tengah pertempuran Iwo Jima, radio di tangannya berderak, suara dari ujung lain berbicara dalam bahasa yang terdengar seperti nyanyian angin gurun.

Itu bukan bahasa Jepang, bukan pula Inggris, melainkan bahasa Navajo yang telah diubah menjadi kode militer.

Para Code Talkers tidak sekadar menerjemahkan kata-kata Inggris ke Navajo. Mereka menciptakan sistem sandi yang memadukan metafora budaya dengan istilah militer. Setiap istilah disandikan menjadi kata yang akrab bagi orang Navajo, tetapi asing bagi musuh.

Berikut contoh dari Navajo Code Dictionary yang dikembangkan pada 1942:

Kode Navajo Arti dalam Bahasa Inggris Makna Militer
Da-he-tih-hi Hummingbird (Kolibri) Fighter Plane (Pesawat Tempur)
Lo-tso Whale (Paus) Battleship (Kapal Perang)
A-ye-shi Chicken (Ayam) Dive Bomber (Pesawat Penyelam Pembom)
Beso Money (Uang) Paymaster (Petugas Pembayaran)
Tkele-cho-gi Frog (Katak) Amphibious Tractor (Kendaraan Amfibi)
Atsah Eagle (Elang) Transport Plane (Pesawat Angkut)
Chay-da-gahi Tortoise (Kura-Kura) Tank
Bi-sodih Match (Korek Api) Explosives (Bahan Peledak)

(Sumber: Naval History and Heritage Command, National WWII Museum)

Kode ini bukan sekadar terjemahan literal. Misalnya, menyebut kapal perang sebagai “paus” (lo-tso) membuatnya langsung dipahami sesama Navajo tanpa perlu menjelaskan panjang lebar. Bagi musuh, itu terdengar seperti percakapan biasa yang tak memiliki makna militer sama sekali.

Lebih dari itu, untuk alfabet bahasa Inggris, mereka juga membuat pengganti berbasis kata Navajo. Contoh, huruf “A” bisa diwakili kata wol-la-chee (semut), “B” oleh shush (beruang), dan seterusnya.

Dengan begitu, bahkan jika musuh mengerti satu atau dua kata, mereka tetap tak bisa mengurai pesan penuh tanpa memahami seluruh sistemnya.

Sistem ini memungkinkan transmisi pesan yang panjang dan rumit dikirim dalam hitungan detik, dengan akurasi hampir sempurna. Sebuah keajaiban komunikasi militer pada masanya.

Rahasia yang Dikunci Puluhan Tahun

Kehebatan itu tidak pernah terdengar publik saat perang berlangsung. Para Code Talkers disumpah menjaga rahasia, bahkan kepada keluarga mereka sendiri.

Baru pada 1968, militer Amerika Serikat mendeklasifikasi misi ini, membuka tabir yang telah dikunci selama 26 tahun.

Namun, pengakuan resmi baru datang Presiden Ronald Reagan pada 1982. Ia mengajak seluruh bangsa untuk menghormati para Code Talkers, tak hanya dari Navajo tetapi juga dari suku-suku asli lain yang turut berperang. Momen itu menetapkan 14 Agustus sebagai hari peringatan tahunan.

Dari Nasional ke Negara Bagian

Peringatan ini berkembang melampaui tataran nasional. Pada 2021, negara bagian Arizona menetapkannya sebagai hari libur resmi negara bagian.

Gubernur Doug Ducey saat itu menegaskan bahwa Code Talkers Navajo adalah pahlawan Amerika yang mempengaruhi jalannya sejarah.

Di dalam laporan Washington Post, setiap 14 Agustus, upacara dan parade digelar di reservasi Navajo dan kota-kota Amerika.

Veteran yang masih hidup menjadi tamu kehormatan. Mereka berdiri tegak, membawa kisah yang dulu terkunci rapat di medan perang.

Ringkasan Waktu

Tahun Peristiwa
1942 Rekrutmen 29 Navajo sebagai Code Talkers pertama
1968 Deklasifikasi program oleh militer AS
1982 Penetapan 14 Agustus oleh Presiden Reagan sebagai Navajo Code Talkers Day
2021 Arizona menjadikannya hari libur resmi negara bagian

Navajo Code Talkers Day memang diperingati setiap 14 Agustus. Ia adalah penghormatan terhadap para prajurit yang melalui bahasa ibu mereka, menenun keheningan lewat bahasa menjadi kode rahasia.

Atas peristiwa bersejarah yang panjang itulah, 14 Agustus ditetapkan sebagai National Navajo Code Talkers Day atau  Hari Penutur Kode Navajo Nasional, sebuah hari untuk memperingati kontribusi para penutur kode yang bertugas di militer Amerika Serikat selama Perang Dunia I dan II.

Kisah mereka adalah bukti bahwa senjata paling mematikan di medan perang terkadang bukan lewat peluru, melainkan lewat kata-kata yang tak dimengerti musuh.

Rasinesia

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top