Swan Lake Siap Memukau Jakarta Oktober Mendatang

Poster Jadwal Swan Like Asean Tour. Foto: Crescendo Asia

JAKARTA – Setelah kesuksesan di Kuala Lumpur pada tahun 2024 dengan 6 ribu tiket terjual habis dan sambutan hangat dari setiap kota, Swan Lake akan kembali hadir di beberapa kota. Salah satu kota yang disinggahi balet asal Rusia ini ialah Jakarta.

Pertunjukan akan hadir pada Oktober 2025 sebagai bagian dari tur Encore di Asia Tenggara. Dipersembahkan oleh Crescendo Asia dan dibawakan oleh Saint Petersburg National Ballet Theatre, pertunjukan megah ini akan menampilkan dua mantan penari utama dari Mariinsky Ballet, menghadirkan kemegahan balet klasik Rusia.

Dengan komposisi musik ikonik Tchaikovsky, Swan Lake kembali memikat pecinta seni dengan kisah cinta dan misteri yang abadi. Ini adalah kesempatan langka bagi penggemar balet dan pertunjukan untuk menikmati malam yang indah dan emosional.

Salah satu karya seni panggung paling memesona yang pernah diciptakan, Swan Lake tak henti-hentinya memikat hati lewat mahakarya Tchaikovsky, kekuatan emosional yang mendalam. Pertunjukan ini menjadi representasi dari keindahan, cinta, dan misteri, yang membuatnya menjadi karya seni yang abadi dan dikenang oleh generasi demi generasi.

Dibalik kisah cinta yang penuh misteri, sebenarnya apa sih Swan Lake itu?

Apa itu Swan Lake?

Swan Lake (Danau Angsa dalam bahasa Indonesia) adalah balet klasik yang mengisahkan pertemuan seorang pangeran dengan seekor angsa cantik. Swan Lake merupakan balet yang diadaptasi dari cerita rakyat Rusia dan Jerman.

Kisah dalam tarian ini menceritakan Odette yang dikutuk menjadi angsa oleh penyihir jahat dan perjuangannya mempertahankan cinta sekaligus mematahkan kutukan tersebut.

Pertunjukan ini menampilkan kisah cinta timbal balik, perjuangan dan pengorbanan.

Dikomposisikan oleh Pyotr Ilyich Tchaikovsky dari tahun 1875-1876, Swan Lake pertama kali dipentaskan oleh Balet Bolshoi pada Maret 1877 di Teater Bolshoi, Moskow.

Meski Swan Lake sangat disukai oleh banyak orang, asal usul ceritanya masih menjadi misteri. Fyodor Lophov, kepala koreografer Teater Mariinsky, menyebut sebagai “balet nasional” Rusia karena menggambarkan angsa yang terinspirasi dari romantis Rusia dan tarian rakyat Slavia.

Kilas Balik Kesuksesan 2024

Tahun 2024 menjadi momentum luar biasa bagi Crescendo Asia. Tur balet Swan Lake dan The Nutcracker mereka sukses besar di seluruh Asia Tenggara, dengan seluruh tiket terjual habis, mendapatkan  apresiasi tinggi, dan standing ovation di setiap kota.

“Tur pertama benar-benar melampaui ekspektasi, seluruh pertunjukan sold out, sambutan penonton luar biasa, dan banyak yang meminta kami untuk kembali,” ujar Dimitri Montalto, Direktur Crescendo Asia, dalam keterangan pers.

“Encore kali ini kami persembahkan bagi mereka yang ingin merasakan pengalaman magis tersebut.” tambahnya.

Baca Selengkapnya: Harra. Hadirkan Single “Tamasya di Angkasa” : Perjalanan Cinta Tak Terbatas di Langit Musik Pop Indonesia

Apabila Anda seorang penggemar balet atau ingin menonton pertunjukan sejenis, Swan Lake menawarkan malam penuh keanggunan dan emosi serta pengalaman yang akan membekas lama setelah tirai tertutup.

Jadwal Tur Encore 2025:

• 11 Oktober – KLCC Plenary Hall, Kuala Lumpur

• 16 Oktober – The Star Theatre, Singapura

• 18 Oktober – JIEXPO Theatre, Jakarta

Tentang Crescendo Asia

Dilansir dari Vritimes Malaysia, Crescendo Asia adalah penyelenggara acara budaya dan hiburan di seluruh Asia, yang menampilkan berbagai seni pertunjukan dan pertunjukan spektakuler. Crescendo tidak hanya menggelar musik klasik dan pertunjukan balet, tetapi juga berbagai pertunjukan seni lainnya.

Crescendo menjunjung tinggi kualitas dan hasrat kecintaan yang mendalam terhadap seni. Misi mereka adalah mempersembahkan keindahan seni klasik kepada penonton dari berbagai kalangan, memperkaya pengalaman budaya melalui pertunjukan yang tak terlupakan.

Adela Damanik adalah mahasiswi Sastra Indonesia di Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Andalas. Minatnya pada dunia literasi ia wujudkan dengan aktif berkegiatan di UKMF Labor Penulisan Kreatif (LPK), tempatnya kini mendalami dunia  sastra dan kepenulisan.

Adela Damanik

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top