
Pendiri Honda, Soichiro Honda dan Takeo Fujisawa. Foto: Honda Arta
JAKARTA – Tanggal 24 September 1948 sering disebut sebagai hari lahir sebuah legenda industri. Di tengah Jepang yang hancur akibat Perang Dunia II, ketika negeri itu masih berjuang membangun kembali ekonomi dan identitasnya, seorang mekanik jenius bernama Soichiro Honda mendirikan Honda Motor Co., Ltd. Bersama mitra bisnisnya, Takeo Fujisawa, dia melahirkan perusahaan yang kelak menjadi salah satu kekuatan otomotif terbesar di dunia.
Cerita Honda bukan sekadar tentang mobil dan motor. Ini adalah kisah tentang visi, kegigihan, dan bagaimana mimpi besar bisa lahir dari reruntuhan sejarah.
Pada 1945, Jepang menyerah setelah bom atom dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki. Negara itu porak-poranda. Infrastruktur rusak, ekonomi lumpuh, dan rakyat hidup dalam kesulitan. Transportasi publik pun nyaris tidak berfungsi. Rel kereta hancur, bensin langka, dan banyak orang hanya bisa mengandalkan sepeda untuk beraktivitas.
Namun, di balik keterpurukan itu, muncul peluang. Orang-orang mencari solusi praktis untuk bergerak. Di sinilah Soichiro Honda, seorang pria yang sejak kecil terobsesi dengan mesin melihat kesempatan emas.
Soichiro Honda lahir pada 17 November 1906 di Hamamatsu, Jepang. Sejak remaja, dia sudah menunjukkan ketertarikan luar biasa pada mesin. Honda bekerja sebagai montir, mendirikan bengkel kecil, bahkan pernah terlibat dalam produksi piston untuk Toyota.
Tetapi kepribadiannya yang penuh ide liar dan tidak kompromistis membuat dia lebih cocok menjadi pengusaha independen ketimbang pekerja korporat.
Ketika perang berakhir, Honda memiliki gagasan sederhana untuk memasang mesin kecil pada sepeda. Dia menemukan mesin generator surplus militer yang tidak lagi digunakan, lalu memodifikasinya. Hasilnya adalah sepeda bermotor praktis yang bisa dipakai masyarakat untuk mobilitas harian.
Produk ini sederhana, bahkan tampak kasar. Namun di Jepang pasca-perang, inovasi ini terasa revolusioner. Dalam waktu singkat, sepeda bermotor buatan Honda menjadi populer.
Kelahiran Honda Motor Co., Ltd.
Tanggal 24 September 1948, Soichiro Honda resmi mendirikan Honda Motor Co., Ltd. di Hamamatsu. Perusahaan ini lahir dengan modal kecil dan staf yang sedikit. Namun, Honda tidak sendiri. Di bertemu Takeo Fujisawa, seorang pebisnis ulung yang memahami strategi keuangan dan pemasaran.
Kemitraan mereka menjadi fondasi penting. Soichiro membawa kreativitas teknis dan visi teknologis, sementara Fujisawa memastikan ide-ide itu bisa dijual, dipasarkan, dan dibiayai dengan benar. Kombinasi keduanya melahirkan sinergi yang akan mengantar Honda ke panggung dunia.
Setelah eksperimen awal dengan mesin generator, Honda merancang motor pertamanya yang bernama Honda Dream D-Type pada tahun 1949. Nama “Dream” (mimpi) dipilih untuk menggambarkan ambisi besar perusahaan kecil ini.
D-Type memiliki mesin 98cc dua tak dengan desain sederhana namun tangguh. Bagi rakyat Jepang, kendaraan ini terjangkau, mudah dipakai, dan efisien. Lebih penting lagi, D-Type membuka jalan bagi Honda untuk dikenal sebagai produsen kendaraan bermotor yang inovatif.
Sejak awal, Soichiro Honda menanamkan budaya perusahaan yang berbeda dari kebanyakan perusahaan Jepang kala itu. Di menolak formalitas berlebihan, mendorong karyawan untuk berani mencoba hal baru, bahkan jika gagal. Filosofinya sederhana, inovasi lahir dari keberanian bermimpi dan berbuat kesalahan.
Budaya ini membuat Honda menjadi perusahaan yang lincah, penuh eksperimen, dan cepat beradaptasi. Tidak butuh waktu lama sebelum Honda mulai melirik pasar internasional.
Pada 1950-an, Honda mulai mengekspor produknya ke luar negeri. Tahun 1959, Honda membuka anak perusahaan pertamanya di luar Jepang bernama American Honda Motor Co. di Los Angeles. Keputusan ini adalah langkah berani karena saat itu merek Jepang masih dipandang sebelah mata oleh banyak orang Barat.
Namun, strategi Honda cerdas. Mereka masuk pasar Amerika dengan motor kecil yang murah, ringan, dan hemat bahan bakar. Sesuatu yang berbeda dari motor besar Harley-Davidson yang populer saat itu.
Kesuksesan besar datang dengan Honda Super Cub C100 pada 1958. Motor ini menjadi dikenal karena slogan ikonik kampanye pemasarannya di AS, You meet the nicest people on a Honda. Super Cub tidak hanya menjual motor, tetapi juga gaya hidup baru yang ramah, sederhana, dan menyenangkan.
Pada 1960-an, Honda tidak puas hanya menjadi produsen motor. Mereka mulai masuk ke industri mobil. Mobil pertama mereka, Honda T360 (truk mini) dan Honda S500 (mobil sport kecil) diluncurkan pada 1963.
Meski awalnya dianggap kecil dan tidak signifikan, Honda menunjukkan bahwa mereka mampu bersaing. Berkat teknologi mesin yang efisien, Honda terus tumbuh hingga akhirnya meluncurkan produk-produk legendaris seperti Civic (1972) dan Accord (1976). Kedua model ini menjadi tulang punggung popularitas Honda di pasar global, khususnya Amerika Serikat.
Baca Selengkapnya: [1D1H] 23 September, Hari Bahasa Isyarat Internasional: Jejak Sejarah dan Perkembangannya di Indonesia
Selain produk komersial, Honda juga mengincar reputasi melalui olahraga motor. Pada awal 1960-an, Honda memasuki arena MotoGP dan berhasil memenangkan berbagai kejuaraan. Kesuksesan ini meningkatkan citra Honda sebagai produsen mesin tangguh dan inovatif.
Motto mereka jelas, yaitu membuktikan kualitas produk bukan hanya di jalan raya, tapi juga di lintasan balap. Hingga kini, Honda tetap menjadi salah satu kekuatan dominan dalam dunia balap motor.
Soichiro Honda pensiun pada 1973, tetapi pribadinya tetap hidup dalam budaya perusahaan. Dia terkenal sebagai pemimpin yang dekat dengan karyawan, bahkan sering mengenakan pakaian kerja dan turun langsung ke pabrik.
Honda wafat pada 1991, namun dia meninggalkan jejak luar biasa berupa perusahaan yang dia dirikan dari bengkel kecil yang kini menjadi salah satu produsen otomotif terbesar dunia dengan produksi jutaan mobil dan motor setiap tahun.
Produk mereka dijual di lebih dari 150 negara, dari motor sederhana di pedesaan Asia hingga mobil canggih di kota-kota besar Amerika dan Eropa.
Lebih jauh lagi, filosofi The Power of Dreams yang diusung Honda masih menjadi inti dari brand mereka. Hal ini membuktikan bahwa perusahaan ini lahir bukan hanya untuk menjual produk, tetapi juga untuk menginspirasi.
Cerita di tanggal 24 September 1948 hanyalah catatan kecil di kalender pada saat itu. Namun, di bengkel sederhana di Hamamatsu, sejarah sedang ditulis. Soichiro Honda dan Takeo Fujisawa mungkin tidak tahu bahwa keputusan mereka akan mengubah wajah industri otomotif dunia.
Hari ini, setiap kali sebuah motor Honda melaju di jalan pedesaan Asia, atau sebuah Civic berhenti di lampu merah Manhattan, kita sedang menyaksikan hasil dari mimpi-mimpi Honda yang dimulai di masa sulit Jepang pasca-perang.
Honda adalah bukti bahwa inovasi bisa lahir dari keterbatasan dan mimpi bisa menjadi mesin yang menggerakkan dunia.
Harfi Admiral
Pingback: [1D1H] 25 September, Meracik Sejarah di Balik Kisah Hari Apoteker Sedunia – Rasinesia