
JAKARTA – Pada KTT Global World Travel & Tourism Council (WTTC) yang diselenggarakan pada 28–30 September 2025 di Roma, Italia, Bahama mencapai kemajuan pesat dalam memperkuat posisinya sebagai pemimpin di sektor pariwisata dunia.
Dengan 1.600 lebih perwakilan dari 60 negara, termasuk CEO, pejabat senior, dan menteri-menteri penting, KTT ini menyediakan forum penting untuk membahas arah perjalanan internasional dengan tema La Grande Bellezza (Keindahan Perjalanan yang Luar Biasa).
Dilansir dari laman Travel & Tour World, Direktur Jenderal Latia Duncombe, yang diwakili oleh Kementerian Pariwisata, Investasi & Penerbangan Bahama, berperan penting dalam mengatasi permasalahan penting yang saat ini dihadapi industri perjalanan dan pariwisata.
Kehadiran penting di panggung global
Partisipasi Direktur Jenderal Duncombe menggarisbawahi komitmen berkelanjutan Bahama untuk memajukan pariwisata global dan keberlanjutan. Sebagai pembicara utama dalam Dialog Pemimpin Global bergengsi bertajuk “Kemajuan Menuju Dunia Perjalanan dan Pariwisata yang Terhubung”, Duncombe bergabung dengan sekelompok menteri, pejabat pemerintah, dan pemimpin sektor swasta untuk membahas strategi demi pengalaman perjalanan global yang lebih terhubung, tangguh, dan lancar.
Sesi ini menekankan pentingnya kolaborasi dan inovasi dalam membentuk masa depan industri pariwisata.
Baca Selengkapnya: Cross Hotels & Resorts Dukung Jegeg Bagus Bali 2025 Sebagai Komitmen Untuk Pariwisata Berkelanjutan dan Pelestarian Budaya Bali
Dalam pidatonya, Direktur Jenderal Duncombe menguraikan upaya berkelanjutan Bahama untuk meningkatkan konektivitas antarpulau. Inisiatif ini dirancang untuk memastikan pengalaman perjalanan yang lebih lancar bagi wisatawan sekaligus mengintegrasikan keberlanjutan ke dalam strategi pariwisata negara.
Ia juga membahas peran teknologi dan kemitraan dalam meningkatkan daya saing Bahama di kancah dunia. Fokus negara pada inovasi pariwisata disorot sebagai aspek kunci dari strateginya untuk memastikan manfaat dari lonjakan pariwisata dirasakan oleh seluruh masyarakat di kepulauan tersebut.
Memperkuat kemitraan global
Partisipasi Bahama dalam KTT ini semakin memperkuat profil pariwisata globalnya. Selain memaparkan strateginya, Duncombe memanfaatkan kesempatan tersebut untuk berinteraksi dengan pejabat tinggi pemerintah, perwakilan lembaga multilateral, awak media, dan para pemimpin perdagangan perjalanan global.
Keterlibatan ini diharapkan dapat membuka jalur baru untuk kolaborasi, investasi, dan kemitraan pariwisata yang akan berkontribusi pada pertumbuhan dan kesuksesan jangka panjang Bahama di sektor pariwisata.
Kepemimpinan Bahama dalam inovasi pariwisata tidak hanya tentang menarik wisatawan internasional, tetapi juga memastikan keberlanjutan jangka panjang ekonominya yang digerakkan oleh pariwisata.
Diskusi di KTT WTTC membuka jalan bagi kemitraan global yang lebih kuat, yang memungkinkan Bahama untuk tetap menjadi pusat dalam membentuk lanskap pariwisata global.
Bahama: destinasi wisata utama
Terkenal akan keindahan alamnya yang memukau, Bahama terdiri dari lebih 700 pulau dan pulau karang, menawarkan beragam pengalaman untuk berbagai jenis wisatawan. Dari memancing, menyelam, dan berperahu kelas dunia hingga pantai-pantainya yang masih asli, Bahama menyediakan surga bagi wisatawan dari seluruh dunia.
Kedekatannya dengan Amerika Serikat—hanya 50 kilometer dari pantai Florida—menjadikannya tujuan yang cepat dan mudah bagi mereka yang mencari pelarian dari rutinitas sehari-hari.
Dengan warisan budayanya yang kaya, peluang ekowisata, dan fokus pada penyediaan layanan serta pengalaman terbaik, Bahama memposisikan dirinya sebagai destinasi menarik bagi wisatawan rekreasi maupun bisnis.
Dedikasi negara ini untuk menjadikan pariwisata sebagai pengalaman yang lebih inklusif dan mudah diakses bagi semua orang terus tercermin dalam infrastruktur dan layanannya yang terus berkembang.
Pada pertemuan puncak WTTC, banyak perhatian tertuju pada peran teknologi di masa depan perjalanan. Direktur Jenderal Duncombe menekankan bagaimana Bahama memanfaatkan solusi teknologi inovatif untuk meningkatkan pengalaman perjalanan wisatawan.
Ini mencakup kemajuan infrastruktur digital untuk menyederhanakan logistik perjalanan, meningkatkan keamanan, dan memudahkan wisatawan mengakses informasi tentang berbagai pulau dan objek wisatanya. Upaya ini sejalan dengan tujuan Bahama yang lebih luas, yaitu menciptakan pengalaman perjalanan yang lancar, menyenangkan, dan efisien bagi wisatawan.
Integrasi keberlanjutan dengan inovasi juga menjadi topik utama. Seiring semakin banyaknya wisatawan yang memprioritaskan pengalaman wisata ramah lingkungan, Bahama berfokus untuk mengintegrasikan praktik-praktik berkelanjutan ke dalam penawaran pariwisatanya.
Hal ini mencakup penerapan solusi energi yang lebih ramah lingkungan untuk resor, mendorong kegiatan ekowisata, dan mempromosikan konservasi sumber daya laut dan satwa liar yang beragam.
Pentingnya kolaborasi dalam membentuk masa depan pariwisata
Salah satu poin penting dari KTT WTTC adalah penekanan pada kolaborasi. Duncombe menekankan bahwa agar pariwisata global dapat berkembang pesat di dunia pascapandemi. Industri ini harus bersatu untuk mengatasi tantangan bersama dan memanfaatkan peluang bersama.
Bahama dengan fokusnya pada kemitraan berkomitmen untuk membangun hubungan yang lebih erat dengan para pemangku kepentingan internasional, memastikan bahwa pariwisata tetap menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi yang signifikan.
Partisipasi Bahama dalam KTT ini juga berfokus pada penjajakan peluang usaha patungan dengan negara-negara lain dan organisasi internasional. Kolaborasi ini diharapkan dapat membantu Bahama memposisikan diri sebagai pemimpin dalam pariwisata global sekaligus mendorong inovasi, keberlanjutan, dan ketahanan di sektor ini.
Visi Bahama untuk pertumbuhan berkelanjutan
Bahama telah menegaskan kembali komitmennya untuk membangun industri pariwisata yang lebih tangguh, terhubung, dan berkelanjutan dengan berpartisipasi aktif dalam KTT Global WTTC di Roma.
Fokus strategis negara ini dalam meningkatkan konektivitas, mengadopsi teknologi mutakhir, dan membangun kemitraan yang saling menguntungkan ditegaskan oleh kontribusi Direktur Jenderal Duncombe dalam KTT tersebut.
Bahama pasti akan diposisikan sebagai pemain utama di masa depan pariwisata internasional selama terus menjadi teladan dengan mempromosikan kerja sama internasional dan mengintegrasikan keberlanjutan ke dalam praktik pariwisata.
Rasinesia
Pingback: Sambut Hari Pariwisata Sedunia, Kemenpar dan Co-Branding Wonderful Indonesia Hadirkan Kuis Menarik – Rasinesia