Cara Ampuh Agar Bisa Kentut Dengan Mudah Saat Mengalami Kesulitan

Ilustasi seseorang yang kesulitan kentut. Foto: Siloam Hospital

JAKARTA – Terkadang kamu mungkin mengalami kesulitan untuk kentut, bukan? Mulai sekarang, jangan pernah menganggap sepele jika kamu merasakan hal demikian. Kentut merupakan proses alami tubuh untuk mengeluarkan gas dari saluran pencernaan.

Dilansir dari laman Halodoc, kondisi kesulitan kentut bisa menimbulkan rasa tidak nyaman, perut kembung, dan bahkan nyeri. Beberapa faktor dapat menyebabkan kamu sulit kentut, di antaranya sembelit, pola makan, intoleransi laktosa, sindrom iritasi usus (IBS), obat-obatan hingga kurangnya aktivitas fisik.

Sembelit membuat kotoran yang mengeras di usus dapat menghalangi gas untuk keluar. Pola makan makanan yang tinggi serat atau makanan yang menghasilkan gas seperti kacang-kacangan, brokoli, dan minuman bersoda, dapat menyebabkan penumpukan gas.

Nah, penyebab lainnya seperti intoleransi laktosa merupakan ketidakmampuan mencerna laktosa yang dapat menyebabkan produksi gas berlebih. Sindrom iritasi usus juga mengakibatkan gangguan pencernaan kronis yang dapat menyebabkan perubahan dalam pergerakan usus dan produksi gas.

Beberapa obat-obatan seperti opioid dapat memperlambat pergerakan usus dan menyebabkan sembelit. Ditambah lagi, kurangnya aktivitas fisik membantu merangsang pergerakan usus, sehingga kurangnya aktivitas dapat menyebabkan sembelit dan kesulitan kentut.

Penelitian yang diterbitkan di jurnal BMJ Journal tahun 1991 meneliti seberapa banyak gas (kentut) yang dihasilkan orang sehat dalam sehari dan apa pengaruh makanan terhadap jumlah gas tersebut.

Sebanyak 10 orang sehat diminta makan seperti biasa, ditambah dengan kacang panggang, lalu gas dari tubuh mereka dikumpulkan selama 24 jam. Hasilnya, rata-rata orang menghasilkan sekitar 700 ml gas per hari, tapi ada juga yang bisa mencapai 1.400 ml (hampir sebotol air mineral).

Gas paling banyak dihasilkan setelah makan dan paling sedikit saat tidur. Sebagian besar gas terdiri dari hidrogen dan karbon dioksida yang muncul karena proses fermentasi makanan oleh bakteri usus. Setelah mencoba diet tanpa serat (seperti sayur dan kacang), jumlah gas yang dihasilkan jauh lebih sedikit.

Cara agar bisa kentut dengan mudah

Berikut adalah beberapa cara yang bisa kamu coba untuk meredakan perut kembung dan mempermudah buang angin:

  • Pijat perut: Pijat lembut perut dengan gerakan melingkar searah jarum jam. Ini dapat membantu merangsang pergerakan usus dan membebaskan gas yang terperangkap.
  • Bergerak aktif: Lakukan aktivitas fisik ringan seperti berjalan kaki atau peregangan. Gerakan ini dapat membantu mendorong gas keluar dari saluran pencernaan.
  • Posisi tubuh tertentu: Beberapa posisi tubuh dapat membantu melepaskan gas. Cobalah berbaring telentang dan tekuk lutut ke arah dada, atau berlutut dengan posisi menungging.
  • Minum air hangat: Air hangat dapat membantu merilekskan otot-otot di saluran pencernaan dan mempermudah keluarnya gas.
  • Hindari makanan pemicu gas: Kurangi konsumsi makanan yang diketahui menghasilkan gas berlebih, seperti kacang-kacangan, minuman bersoda, dan sayuran cruciferous (brokoli, kol, kembang kol).
  • Konsumsi obat bebas: Jika diperlukan, kamu bisa mengonsumsi obat bebas yang mengandung simetikon. Simetikon bekerja dengan memecah gelembung gas di dalam usus, sehingga lebih mudah dikeluarkan. Konsultasikan dengan apoteker sebelum menggunakan obat-obatan.
  • Perhatikan asupan serat: Pastikan kamu mendapatkan cukup serat dalam makanan sehari-hari. Serat membantu melancarkan pencernaan dan mencegah sembelit. Namun, peningkatan asupan serat secara tiba-tiba justru dapat menyebabkan lebih banyak gas, jadi tingkatkan asupan serat secara bertahap. Menurut Kementerian Kesehatan RI, kebutuhan serat harian adalah sekitar 25-30 gram.
  • Probiotik: Mengonsumsi makanan atau suplemen yang mengandung probiotik dapat membantu menyeimbangkan bakteri baik di usus dan mengurangi produksi gas.

Gas dalam tubuh adalah hal normal dan jumlahnya bisa bertambah jika kita makan makanan tinggi serat. Sebaliknya, mengurangi makanan berserat bisa membuat kita jadi lebih jarang kentut.

Penyebab sering kentut

Normalnya, seseorang kentut sekitar 5-15 kali sehari. Namun, beberapa faktor dapat menyebabkan frekuensi kentut meningkat:

  • Makanan: Makanan tertentu seperti kacang-kacangan, brokoli, kol, bawang, dan minuman bersoda mengandung karbohidrat kompleks yang sulit dicerna. Bakteri di usus besar memfermentasi karbohidrat ini, menghasilkan gas sebagai produk sampingan.
  • Intoleransi makanan: Intoleransi laktosa atau fruktosa dapat menyebabkan gas berlebihan karena tubuh kesulitan mencerna gula-gula ini.
  • Menelan udara: Kebiasaan makan terlalu cepat, mengunyah permen karet, merokok, atau minum melalui sedotan dapat menyebabkan peningkatan jumlah udara yang tertelan, yang kemudian dikeluarkan melalui kentut atau sendawa.
  • Obat-obatan:Beberapa jenis obat, seperti antibiotik, dapat mengganggu keseimbangan bakteri di usus dan menyebabkan peningkatan produksi gas.
  • Kondisi medis: Beberapa kondisi medis seperti sindrom iritasi usus besar (IBS), penyakit Crohn atau gastroparesis dapat menyebabkan gangguan pencernaan.

Sulit kentut biasanya bukan kondisi serius. Namun, kamu perlu berkonsultasi dengan dokter jika mengalami gejala seperti nyeri perut parah dan tidak tertahankan, perut kembung yang berlangsung lama, mual dan muntah, sembelit yang parah dan tidak membaik dengan pengobatan rumahan, hingga adanya darah dalam tinja.

Baca selengkapnya: Foto AI Makin Realistis, Perempuan Jadi yang Paling Rentan?

Gejala-gejala ini mungkin menandakan adanya masalah kesehatan yang lebih serius, seperti obstruksi usus atau penyakit radang usus.

Pencegahan sembelit untuk memperlancar buang angin

Sembelit seringkali menjadi penyebab utama sulit kentut. Dehidrasi dapat menyebabkan tinja menjadi keras dan sulit dikeluarkan. Minum air yang cukup dan pastikan kamu minum setidaknya 8 gelas air sehari.

Kemudian, konsumsi makanan tinggi serat yang membantu melancarkan pencernaan dan mencegah sembelit. Lakukan juga olahraga secara teratur sebab aktivitas fisik membantu merangsang pergerakan usus.

Hal penting lainnya adalah jangan menunda buang air besar, sebab dapat menyebabkan tinja menjadi keras dan sulit dikeluarkan.

Kelola juga rasa stres kamu karena stres dapat memengaruhi sistem pencernaan. Cari cara untuk mengelola stres, seperti yoga, meditasi, atau menghabiskan waktu di alam.

Rasinesia

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top