
JAKARTA – Album “Bisa Meledak” rekam gairah yang melonjak dikala belajar di sekolah dalam suka duka yang melekat di sanubari.
Melalui gairah punk yang terpapar oleh lingkungan keluarga para personil, dikerjakan selepas mereka pulang sekolah, album ini terjadi dari refleksi lingkungan sekolah dan sekitarnya dalam menjalani kesehariannya.
“Bisa Meledak” merupakan album pertama dari Sukses Lancar Rejeki, yang menjadi tonggak perkenalan dan proses tumbuh kembang bagi trio asal Bekasi ke pasar musik di Indonesia.
Pertemuan para personil dimulai dari persaudaraan para orang tua mereka yang dimulai puluhan tahun yang lalu.
Orang tua mereka tergabung di dalam satu wadah pengajian yang sama dengan komitmen untuk membenahi diri dan keluarga, sehingga terbentuk suatu hubungan keluarga yang tak terpisahkan.
Jalinan kasih sayang ini turun menurun hingga ke anak-anak mereka yang ditandai dengan melakukan sunat bersama-sama.
Sukses Lancar Rejeki terbentuk 1 Mei 2024 yang terdiri dari 3 orang, yaitu Mahes (vokal dan gitar) kelas 10, Jalil (bass dan vokal) kelas 12, dan Bumbum (vokal dan drum) kelas 11.
Mereka mempersembahkan 13 lagu yang mengusung alur punk, dengan penyajian ritme yang asik dan ciamik untuk mengundang para pendengar merasakan gairah yang dibungkus dengan semangat muda dan membara.
Penulisan aransemen dan perekaman dikerjakan personil yang dibantu orang tua dan paman mereka di studio. Studio sebagai laboraturium meramu karya dengan kesederhanaan dan kejujuran sehingga terjadi album “Bisa Meledak”.
Sederet lagu dalam album “Bisa Meledak
Lagu “Maling” sebagai salah satu lagu yang menjadi catatan khusus dari album “Bisa Meledak”.
“Maling” sendiri memiliki makna yang dalam, bukan dalam menuduh orang lain, tapi pada kesadaran diri yang membuat kita selalu mawas terhadap perbuatan kita sendiri.
“Jangan-jangan kita adalah seorang maling yang mengambil hak orang lain, merugikan diri sendiri dan tentunya orang lain”, sebagaimana dikutip dalam keterangan pers, Senin (1/9/2025).
Sementara itu, lagu “Ke Pasar Bareng Emak” adalah sebuah nomor yang terbungkus dalam hubungan orang tua dan anak dalam situasi di pasar yang umumnya menjajakan berbagai kebutuhan utama manusia.
Dari sandang dan pangan, hingga kenikmatan dunia yang berbentuk mainan, perhiasan, dan kue-kue manis di pagi hari.
“Mak, mau beli ini
GAK BOLEH!
Mak, mau beli itu
GAK BOLEH!”
Penggalan lirik dari lagu “Ke Pasar Bareng Emak”.
Bahwasanya, semangat perlawanan dan penolakan sudah menjadi bagian di kehidupan kita sejak dini. Penekanan “GAK BOLEH!” adalah bentuk perlawanan diri kita terhadap kenikmatan dunia yang selalu diingatkan oleh orang tua.
Kemudian, pada lagu “Gak Nyaman” adalah sebuah nomor yang disajikan dengan pendekatan aransemen spontan dan energik.
Hanya dengan beberapa kali analisa dan permainan, lagu ini menjadi simbol perwakilan adaptasi, pelestarian, dan hasil yang dituju.
Berlanjut ke tembang “Gosok Gigi” merupakan pengalaman penulis lagu ketika berkomunikasi dengan pintu kamar mandi sebagai pembatas.
Efek sikat gigi dan busa odol di mulut menjadi bumbu konflik antara si penanya dan si penjawab yang terjadi sepanjang musik.
Salah satu penggalan lirik repetitif dari nomor “Kebelet”, bercerita tentang keadaan kebelet dan Guru hanya memberikan 3 detik kepada anak muridnya.
Lirik “LARI!!” pada lagu ini mengumpamakan dari respon tindakan cepat dan tangkas untuk mengatasi hal memalukan terjadi di khalayak ramai.
Pada Jumat lalu, 29 Agustus 2025, Sukses Lancar Rejeki bersama Kobra Musik meluncurkan album “Bisa Meledak” dan bekerja sama dengan label rekaman demajors. Album ini hadir dalam format compact disc (CD) serta digital.
CD album “Bisa Meledak” bisa didapatkan di seluruh jaringan edar dan juga website www.demajors.com serta format digitalnya sudah tersedia di berbagai platform streaming favoritmu.
Rasinesia