Pemerintah AS Sita Bitcoin $1 Juta Dari Geng Ransomware Rusia

JAKARTA – Departemen Kehakiman AS mengumumkan pada hari Senin, (11/8/2025) bahwa mereka telah menyita server dan bitcoin senilai $1 juta dari kelompok ransomware Rusia yang produktif di balik malware BlackSuit dan Royal.

Menurut siaran pers, Selasa (12/8/2025) koalisi lembaga penegak hukum global, termasuk dari AS, Kanada, Jerman, Irlandia, Prancis, Inggris, dan lainnya, telah menyita empat server dan sembilan domain pada 24 Juli 2025 lalu.

Selain itu, pihak berwenang juga menyita sekitar $1 juta dalam mata uang kripto.

BlackSuit dan Royal

BlackSuit dan Royal adalah dua jenis ransomware berbeda, yang diyakini dikembangkan oleh geng penjahat dunia maya Rusia yang sama yang telah menargetkan infrastruktur penting di Amerika Serikat dan sekitarnya.

Tahun lalu dalam sebuah kesempatan, badan keamanan siber AS CISA mengatakan bahwa para pelaku BlackSuit telah menuntut total lebih dari $500 juta USD dan tuntutan tebusan individu terbesar adalah $60 juta,

Asisten Jaksa Agung untuk Keamanan Nasional AS, John A. Eisenberg, dalam siaran pers, mengungkap bahwa ini merupakan ancaman serius.

“Penargetan terus-menerus oleh komplotan ransomware BlackSuit terhadap infrastruktur penting AS merupakan ancaman serius bagi keselamatan publik AS,” ujarnya.

Menurut Investigasi Tim Keamanan Dalam Negeri AS, ICE, yang memimpin investigasi tersebut, Royal dan BlackSuit telah membobol lebih dari 450 korban di AS, termasuk entitas di sektor kesehatan, pendidikan, keselamatan publik, energi, dan pemerintahan.

Secara total, para penjahat siber telah menerima lebih dari $370 juta uang tebusan sejak tahun 2022.

Skema ransomware ini menggunakan taktik pemerasan ganda: mengenkripsi sistem korban sambil mengancam akan membocorkan data curian untuk memaksa pembayaran lebih lanjut.

“Investigasi ini mencerminkan jangkauan penuh misi siber HSI dan komitmen kami untuk melindungi korban. Baik mereka usaha kecil, sistem sekolah, maupun rumah sakit,” kata Pelaksana Tugas Agen Khusus HSI Washington, DC, Christopher Heck.

Dalam pengumuman tersebut, Bitcoin yang ditemukan kembali itu diambil dari akun pertukaran mata uang digital, yang dananya dibekukan pada bulan Januari tahun lalu.

Rasinesia