
JAKARTA – Duta Besar (Dubes) Kerajaan Belanda untuk Republik Indonesia Marc Gerritsen dalam pertemuan bilateral forum internasional Culture, Heritage, Art, Narrative, Diplomacy, and Innovation (CHANDI) 2025 di Bali menyatakan sepakat melanjutkan repatriasi benda budaya.
“Repatriasi menjadi komitmen yang akan dilanjutkan. Kedua negara memandang repatriasi sebagai penghubung diplomasi antara Indonesia-Belanda,” kata Dubes Marc Gerritsen dalam keterangan di Denpasar, dilansir dari Antara, Kamis (4/9/2025).
Dikarenakan adanya perubahan kepemimpinan dalam ruang lingkup Kementerian Kebudayaan Belanda, teknis repatriasi benda budaya Indonesia akan segera disampaikan agar dapat ditindaklanjuti, termasuk rencana waktu penyerahan secara simbolik kepada Indonesia.
“Perlu dibahas kembali mengenai rencana penyerahan ini,” ujar Marc Gerritsen.
Selain itu, potensi kolaborasi juga berkembang seperti kolaborasi film produksi bersama, giat budaya, sejumlah kunjungan kenegaraan lanjutan yang akan dilakukan Belanda di Indonesia, dan potensi akademi sekolah mode yang akan dijajaki.
Salah satunya, menurut Marc, pada Oktober mendatang Menteri Luar Negeri Belanda akan datang ke Indonesia membahas repatriasi serta melangsungkan agenda di Museum Nasional Indonesia.
Dalam kesempatan itu, Marc juga turut menyesalkan perusakan sejumlah museum di beberapa wilayah di Indonesia saat aksi demonstrasi yang memuncak beberapa waktu lalu.
Atas kesepakatan ini, Menteri Kebudayaan (Menbud) Fadli Zon merespons baik dan akan menyesuaikan waktu dari pihak Belanda untuk proses repatriasi lanjutan.
Menbud menjelaskan, tim repatriasi Indonesia telah menyelesaikan telaah objek dengan laporan yang lengkap, dengan daftar awal berisi 72 objek telah disampaikan secara informal kepada Cultural Cooperation Committee (CCC) untuk dipertimbangkan.
“Saat ini kami menantikan tanggapan resmi dari pihak CCC dan mengharapkan adanya kesepakatan, sehingga dapat membuka jalan bagi pengajuan permintaan secara formal,” kata Fadli Zon.
Menurutnya, pada akhirnya diplomasi budaya ini menjadi jembatan yang mempererat hubungan bilateral kedua negara.
“Kerja sama dibangun dengan semangat kesetaraan, sekaligus membangun pemahaman bersama dalam memandang masa depan. Hubungan diplomasi Indonesia-Belanda ini menjadi awal kolaborasi yang lebih erat dan bermakna bagi kedua negara,” ujar Fadli Zon.
Rasinesia