
JAKARTA – Bagi sebuah grup yang dikenal tampil dengan riasan mencolok, kostum teatrikal, serta pertunjukan yang diwarnai ledakan dan semburan api, tidak mengherankan jika Kiss kerap dianggap lebih sebagai tontonan visual ketimbang musisi serius.
Namun, sang gitaris utama sekaligus salah satu pendirinya, Ace Frehley sejatinya adalah seorang musisi sejati. Sayangnya, kabar buruk itu datang setelah Ace Frehley dinyatakan meninggal dunia pada Kamis (16/10/2025) lalu setelah mengalami cedera akibat terjatuh pada bulan sebelumnya.
Dilansir dari Variety, lahir dari keluarga pemusik, Frehley menerima gitar listrik pertamanya pada usia 13 tahun dan tak pernah berhenti bermain hingga akhir hayatnya. Konser terakhirnya bahkan digelar sebulan yang lalu.
Terinspirasi oleh Jimi Hendrix, Buddy Guy, Jeff Beck, The Rolling Stones, Led Zeppelin, dan The Who, Frehley mulai bermain di berbagai band sejak remaja, lalu bergabung dengan Kiss di awal usia 20-an. Hanya dalam beberapa tahun, ia menjelma menjadi salah satu gitaris rock paling berpengaruh di dunia, menginspirasi generasi demi generasi lewat gaya bermain yang eksplosif dan karisma panggung yang flamboyan.
Ia bermain bersama Kiss sejak terbentuk pada akhir 1972 hingga 1982, kembali untuk tur reuni dan satu album pada 1996, lalu benar-benar meniti jalur solo enam tahun kemudian.
Nah, sebagai tribute untuk Frehley, berikut 10 momen musik terbaik Ace Frehley. baik bersama Kiss maupun dalam karier solonya.
Kiss – Cold Gin (1974)
Lagu pertama yang ditulis Frehley untuk album debut Kiss tahun 1974 ini menjadi salah satu favorit di panggung dan menonjol di album Kiss Alive!.
Liriknya memuja minuman gin yang “dingin” sebagai afrodisiak. Sayangnya juga menjadi pertanda awal perjuangannya melawan alkoholisme di kemudian hari.
Kiss – Black Diamond (1974)
Jangan terkecoh dengan intro akustik lagu ini. Solo gitar Frehley yang garang dan memekakkan telinga berbaur mulus dengan efek suara rekaman yang diperlambat.
Dalam versi live, Kiss menanggalkan detail itu, menggantinya dengan energi murni yang berpadu dengan piroteknik di panggung.
Kiss – 100,000 Years (Live, 1975)
Meski musik Kiss jarang dikaitkan dengan jazz, drummer Peter Criss, penggemar berat Gene Krupa. mampu memberi sentuhan swing pada irama band.
Frehley menanggapi sinkopasi itu dengan solo penuh jeritan khasnya yang tetap menyatu dengan ritme band.
Kiss – Love ‘Em and Leave ‘Em (1976)
Lagu karya Gene Simmons ini mendapat sentuhan ringan dan ruang dari Frehley lewat solo Space Ace-nya yang khas.
Solo ini lebih eksperimental dibanding biasanya, dengan efek stutter di akhir yang mengingatkan pada gaya Mick Ronson.
Kiss – Shock Me (1977)
Dari album Love Gun, lagu ini menjadi penanda debut vokal utama Frehley.
Di atas dentuman bass Simmons yang berat, ia memperkenalkan dirinya sebagai penyanyi dengan solo gitar yang penuh distorsi, efek phaser panjang, dan harmoni melingkar yang menambah keunikan lagu ini.
Ace Frehley – New York Groove (1978)
Pada September 1978, keempat anggota Kiss masing-masing merilis album solo dan mengejutkan banyak penggemar ketika album Frehley dianggap paling solid, bahkan sebanding dengan dua album terakhir Kiss kala itu.
Baca Selengkapnya: Vokalis Lostprophets Ian Watkins Meninggal di Usia 48 Tahun Setelah Diserang di Penjara
Dengan nuansa glam rock ala T. Rex, lagu ciptaan Russ Ballard ini dihidupkan Frehley lewat vokal catchy dan produksi bersih garapan Eddie Kramer, menghasilkan salah satu hit solo paling ikoniknya.
Frehley’s Comet – Rock Soldiers (1987)
Dalam debut band barunya, Frehley’s Comet, ia menulis lagu ini bersama Chip Taylor (“Wild Thing”, “Angel of the Morning”).
Terinspirasi dari pengalaman pribadinya saat ditangkap polisi pada 1983 karena mengemudi ugal-ugalan, lagu ini menjadi bentuk refleksi diri. Untuk memperkuat pesan, ia melibatkan 20 gitaris dari seminar Guitar Institute of Technology di Queens yang menciptakan “pasukan gitar”.
Kiss – Into the Void (1998)
Album reuni Kiss bersama anggota orisinalnya nyaris menjadi album pop-metal khas era 1990-an.
Into the Void satu-satunya lagu yang ditulis oleh Frehley, menghadirkan energi dan riff berat yang menyegarkan suasana album, menjadikannya sorotan tersendiri sejak rilis New York Groove.
Ace Frehley – Fractured Quantum (2009)
Album Anomaly memperlihatkan sisi instrumental Frehley yang jarang muncul.
Fractured Quantum adalah trek tanpa vokal yang dimulai dengan suara kicauan burung, berkembang menjadi perjalanan musikal penuh teknik, melodi, dan nuansa artistik, membuktikan bahwa ia bukan hanya pemain panggung, tapi juga komposer sejati.
Ace Frehley – Mission to Mars (2018)
Dalam album terakhirnya yang berisi materi orisinal, Space Ace akhirnya memenuhi citra kosmisnya: ia “pergi ke Mars.”
Lagu ini berdenyut kuat dengan lapisan distorsi dari sepuluh gitar fuzz yang buas, dihiasi salah satu solo khasnya yang menggema garang, penutup sempurna untuk karier legendaris seorang ikon rock luar angkasa.
Rasinesia
Pingback: Marsha Lavinia Membalut Kenangan Melalui Melodi Indah di Single “Berselimut di Batin” – Rasinesia